Kamis, 11 November 2010 , 10:11:00
Kehadiran band-band lokal Bogor membawa angin segar bagi kemajuan musik tanah air, salah satunya Band Desamood. Grup musik pendatang baru ini mampu mewarnai kemajuan musik Indonesia. Bagaimana perjalanannya?
LAPORAN: Yudha Marhaena Setiawan
AWALNYA band yang lahir pada 1 Januari 2010 ini diberi nama Insave. Kehadiran band ini tak lepas dari musisi lokal yang mahir bermain bas, Agus “Nde”. Ia bersama pemain gitar sekaligus kru Studio Band Bravo Romeo, Seliviana Nuansa, sepakat membuat rekaman. Iseng-iseng, keduanya mengajak Wady yang mempunyai warna khas vokal untuk bergabung.
Anak muda asli Kota Hujan ini mendirikan Band Insave pada 1 Januari 2010. Dalam perjalanannya menuju mayor album, mereka cukup aktif untuk terus membuat lagu-lagu bermutu agar disukai para pencinta musik tanah air.
Siang-malam mereka terus membuat demo di Studio Bravo Romeo. Alhasil, tujuh lagu mereka ciptakan. Rekaman itu kemudian ditawarkan kepada produser musik. Juni lalu, mereka mulai sering tampil dan nongkrong di kafe Kedai Kita untuk menghibur pengunjung.
Gayung bersambut. Tuhan mempertemukan dengan komedian Irvan Penyok atau yang lebih dikenal dengan Mas Karyo dalam sinetron komedi Suamisuami Takut Istri. Komedian yang memang warga asli Bogor ini menyukai warna vokal Wady. Ia pun langsung memanggil mereka bertiga malam itu. “Kamu punya band, ada demo lagulagu?” tanya Irvan Penyok seperti yang dituturkan Agus “Nde”.
Kebetulan Agus pun membawa contohnya. Seminggu kemudian, komedian ini menelepon Agus “Nde” dan mengabarkan, sineas terkemuka Richard Buntario yang sedang menekuni industri musik, menyukai demo tape tersebut. Akhirnya mereka pun diundang ke Jakarta, tepatnya di kantor Orion Record di bawah manajemen Broadcast Design Indonesia.
Sebelum ketiga orang ini menandatangani kertas kontrak eksklusif selama tiga tahun, Richard Buntario mengganti nama Insave dengan Desamood yang artinya suasana pedesaan. Mereka pun kemudian mencari dua personel band untuk mengisi keyboard dan drumer.
Akhirnya, datanglah Eric Persana Bey (drumer) dan Edwin Adrian yang memang selama empat tahun sering bekerjasama sebagai pemain musik di kafe-kafe. (*)
LAPORAN: Yudha Marhaena Setiawan
AWALNYA band yang lahir pada 1 Januari 2010 ini diberi nama Insave. Kehadiran band ini tak lepas dari musisi lokal yang mahir bermain bas, Agus “Nde”. Ia bersama pemain gitar sekaligus kru Studio Band Bravo Romeo, Seliviana Nuansa, sepakat membuat rekaman. Iseng-iseng, keduanya mengajak Wady yang mempunyai warna khas vokal untuk bergabung.
Anak muda asli Kota Hujan ini mendirikan Band Insave pada 1 Januari 2010. Dalam perjalanannya menuju mayor album, mereka cukup aktif untuk terus membuat lagu-lagu bermutu agar disukai para pencinta musik tanah air.
Siang-malam mereka terus membuat demo di Studio Bravo Romeo. Alhasil, tujuh lagu mereka ciptakan. Rekaman itu kemudian ditawarkan kepada produser musik. Juni lalu, mereka mulai sering tampil dan nongkrong di kafe Kedai Kita untuk menghibur pengunjung.
Gayung bersambut. Tuhan mempertemukan dengan komedian Irvan Penyok atau yang lebih dikenal dengan Mas Karyo dalam sinetron komedi Suamisuami Takut Istri. Komedian yang memang warga asli Bogor ini menyukai warna vokal Wady. Ia pun langsung memanggil mereka bertiga malam itu. “Kamu punya band, ada demo lagulagu?” tanya Irvan Penyok seperti yang dituturkan Agus “Nde”.
Kebetulan Agus pun membawa contohnya. Seminggu kemudian, komedian ini menelepon Agus “Nde” dan mengabarkan, sineas terkemuka Richard Buntario yang sedang menekuni industri musik, menyukai demo tape tersebut. Akhirnya mereka pun diundang ke Jakarta, tepatnya di kantor Orion Record di bawah manajemen Broadcast Design Indonesia.
Sebelum ketiga orang ini menandatangani kertas kontrak eksklusif selama tiga tahun, Richard Buntario mengganti nama Insave dengan Desamood yang artinya suasana pedesaan. Mereka pun kemudian mencari dua personel band untuk mengisi keyboard dan drumer.
Akhirnya, datanglah Eric Persana Bey (drumer) dan Edwin Adrian yang memang selama empat tahun sering bekerjasama sebagai pemain musik di kafe-kafe. (*)
No comments:
Post a Comment